

Dr. HERMANSYAH, SpOT.
Dokter Umum, FK-Unand, Padang, Indonesia, 1993
Fellowship Hand and Microsurgery, University Malaya Medical Center, Kuala Lumpur Malaysia, 2004
Spesialis Orthopedi dan Traumatologi, FK Unpad, Bandung, Indonesia 2006
Fellowship Pediatric Orthopedic (Orthopedi Anak), Seoul National University Children Hospital, Seoul, South Korea, 2016
I. PRAKTEK
II. OPERASI TERENCANA
III OPERASI EMERGENSI
Kaki pengkor adalah nama umum yang digunakan untuk menggambarkan kondisi talipes equinovarus , di mana ada kelainan bentuk kaki yang mempengaruhi anak-anak saat lahir . Clubfoot/kaki pengkor dapat diklasifikasikan sebagai bawaan ( yaitu ada sejak lahir) atau teratologic ( di mana hal ini terkait dengan gangguan neuromuskuler ). Kongenital talipes equinovarus juga dikenal sebagai ‘ CTEV , ‘ singkatan yang umum digunakan oleh ahli bedah ortopedi , dan label ini dapat digunakan bergantian dengan ‘ kaki pengkor ‘ atau ‘ kaki pengkor idiopatik , ‘ yang berarti bahwa tidak ada penyebab yang diidentifikasi untuk kondisi tersebut .
Clubfoot, Congenital Talipes Equinovarus (CTEV), kaki pengkor
Kelainan sendi panggul yang disebut dengan Developmental Dysplasia of the Hip (DDH), atau dahulunya disebut dengan dislokasi panggul kongenital (Congenital Dislocation of the Hip), adalah kelainan panggul dimana terjadi gangguan pada perkembangan sendi panggul, yang ditandai dengan keluarnya kaput femur dari sendi panggul, yang bisa hanya sebagian atau secara total.
TARIF LISTRIK TERMAHAL DI DUNIA DAN PENYESATAN OPINI
Saya terenyuh membaca postingan seorang Purnawirawan TNI Letjend (Purn) Johanes Suryo Prabowo, dimana dalam postingan tersebut beliau mengunggah postingan dengan perasaaan #angry (marah) di lokasi PT PLN Persero, lengkapnya
Rekor Listrik TERMAHAL di dunia
Berikut tarif listrik di beberapa Negara awal tahun 2015
Sekarang ini sudah memasuki akhir tahun 2017, selama 2 tahun ini, dan setelah ada TIANG LISTRIK yang diduga tertabrak mobilnya SetNov, ada ngak ya Negara lain yang tarif listriknya berani lebih mahal dari tariff listrik Indonesia.
Seraya mengunggah link yang berasal dari Metrotvnews.com, dengan link
Kontan saja postingan tersebut mendapat tanggapan dari facebooker, tentu saja umumnya langsung menghujat pemerintahan Jokowi-JK, disebar lebih dari 4,200 orang.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10212756392362906&id=1180308793
#Pernyataan Bapak Letjend (Purn) Johanes Suryo Prabowo tidak (belum) benar#
Mari kita telaah.
Dalam link diatas antara lain ada pernyataan dari Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi, Achmad Safiun yang berbunyi ; ”Kondisi 2014 lalu tarif listrik hampir semua golongan naik. Sekarang tarif listrik di Indonesia USD11 cent per Kwh. Bahkan di beberapa daerah sudah 12 cent. Ini harga paling mahal di dunia,” keluh Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi, Achmad Safiun, dalam diskusi tata kelola gas, di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Rabu (7/1/2015).
Pernyataan tersebut tidak berdasar, walaupun mungkin harga tariff listrik kita mulai naik secara bertahap mulai 1 Juli 2014, sesuai dengan kesepatakan Pemerintah dengan DPR pada tanggal 10 Juni 2014.
http://ekonomi.kompas.com/read/2014/06/11/0714566/DPR.Setujui.Kenaikan.Tarif.Listrik.per.1.Juli.2014
Padahal, data dari kompas 24/9/2015, menunjukkan daftar 5 negara dengan tarif listrik termahal di dunia dan tidak termasuk Indonesia didalamnya.
Kalaupun Indonesia dimasukkan, ternyata tariff dasar listrik kita jauh dibawah dari ke 5 negara tersebut diatas, yang katanya 11 Cent US Dollar/ KWH
Kalau kita lihat lagi perbandingan harga listrik di Eropa menurut Wikipedia tahun 2014, harga listrik termahal terdapat di Negara Denmark dengan harga 30,42 Cen US Dollar/ KWH
https://en.wikipedia.org/wiki/Electricity_pricing
Bahkan kalau kita lihat salah satu penelitian oleh Konsultan Energi Internasional Meralco (http://www.meralco.com.ph/) di tahun 2016, tarif listrik Indonesia kalau dirata ratakan antara golongan subsidi dan non subsidi hanya sekitar 8-9 Cent US Dollar/ KWH, dan menduduki no 43 dari 44 negara yang diteliti.
http://corporate-downloadables-tips.s3.amazonaws.com/1478573661.68b4d11ba9cb3ccb30e91c6edd66b6c9.pdf
Data resmi dari Mentri ESDM menyebutkan bahwa rata rata harga listrik kita saat ini tahun 2017, adalah sekitar 10,02 Cent US Dollar, dan kalau dibandingkan dengan Negara Asean lainnya seperti Singapore dan Philipina, tarif dasar listrik kita lebih murah yaitu Rp 1352/KWH, Philipina Rp 2.359/ KWH, Singapore Rp 2.185/ KWH, dan Thailand sebesar Rp 1.571/ KWH
Secara umum semasa pemerintahan Jokowi, tidak terjadi perubahan yang signifikan dalam tarif listrik Indonesia, diakui memang mengalami fluktuasi, tapi pada tahun 2017 ini, yang perlu dicatat, tarif listrik Subsidi golongan 450 VA dan 900 VA tidak mengalami kenaikan sejak tahun 2014, dan tarif listrik non subsidi masih memakai skema kenaikan tarif Listrik 1 Juli 2014.
Tarif listrik kita saat ini masih dibawah dari sekema kenaikan tarif listrik yang dirancang tahun 2014, kenaikan listrik tersebut adalah keputusan pemerintah melalui Kementrian ESDM dengan DPR dalam rapat dengar pendapat pada tanggal 10 Juni 2014, dimana disepakati untuk kenaikan listrik secara bertahap mulai 1 juli 2014 sampai Nopember 2014,kalau kita telisik lebih lanjut, tarif listrik yang berlaku sekarang ini, adalah tarif kenaikan bertahap yang dilakukan Pemerintah secara simultan sejak 1 Juli 2014 tersebut sesuai dengan kesepakatan dengan DPR tersebut, namun tetap masih lebih rendah dari target semula.
Kalau sesuai skemanya maka tarif listrik tersebut adalah sebagai berikut, seharusnya pada awal januari 2015 adalah sekitar 1392/ Kwh. Sedangkan tarif yang berlaku saat ini tahun 2017 adalah sekitar 1352/ Kwh.
https://listrikdirumah.com/2014/06/16/tarif-listrik-mulai-1-juli-2014/
http://jdih.esdm.go.id/peraturan/Permen%20ESDM%20No.%2028%20Th%202016.pdf
Jadi kalau melihat data data diatas, mereka yang selama ini berteriak #listrik naik adalah golongan yang kurang dapat informasi, dan golongaan pemakai RT 900 VA, yang non subsidi, karena mereka bukanlah kelompok golongan yang berhak menerima subsidi, dan ini jumlahnya cukuk besar mencapai sekitar 82,2 persen dari total jumlah pengguna listrik 900 VA sebanyak 23,04 juta pelanggan, berarti hanya 4,2 juta pelanggan saja yang berhak dapat subsidi karena dianggap tidak mampu alias miskin
http://listrik.org/news/subsidi-listrik-900-va-dicabut-naik-bertahap-hingga-juli-2017/
Namun kalau ada yang merasa miskin, dan tidak sudi subsidinya dicabut, masih ada kesempatan untuk tetap mengajukan subsidi dengan menyiapkan persyaratan tertentu dan disampaikan pada kantor kelurahan atau kecamatn setempat, untuk diterbitkan kartu subsisidnya, tentunya dengan melengkapi persyaratan tertentu.
Lubuk Basung, 20 Nopember 2017
INFRASTRUKTUR DAN KEMAJUAN EKONOMI, 3 TAHUN JOKOWI-JK
Dr. Hermansyah Koto, SpOT
“Masyarakat mau makan beton?, masyarakat mau makan campuran?, yang dimakan itu nasi,” ujarnya. Itulah yang disampaikan oleh Fadli Zon politisi DPR dari partai Gerindra, saat ditanya wartawan tentang 3 tahun keberhasilan pemerintahan Jokowi – JK. http://fajar.co.id/2017/10/19/tanggapi-infrastruktur-dijaman-jokowi-fadli-zon-rakyat-tidak-makan-beton-tapi-nasi/
Selain itu beliau juga mengatakan, rakyat masih susah, daya beli rakyat menurun dan peluang kerja makin susah.
Di satu sisi ada benarnya apa yang disampaikan oleh Fadli Zon, rakyat memang tidak makan beton, tapi disisi lainya, kalau transportasi tidak lancar, maka masyarakat perkotaan yang merupakan bagian terbanyak dari penduduk Indonesia juga akan kesulitan mendapatkan bahan makanan, karena harganya akan cendrung maki naik.
Pembangunan infrastruktur kita terutama jalan jauh tertinggal dibandingkan Negara Negara berkembang lainnya di Asia. https://economy.okezone.com/read/2016/05/23/320/1395817/infrastruktur-indonesia-sudah-sangat-ketinggalan
Kita akan melihat bagaimana pembangunan infrastruktur akan menghasilkan lompatan kemajuan di bidang ekonomi, yang tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum.
Tentu saja infrastruktur yang dimaksud bukan hanya jalan dan kereta api, tapi juga berbagai infrastruktur lainnya, seperti pelabuhan udara dan laut, bendungan, dll.
Kita memberikan apresiasi kepada pak Jokowi yang bertekad membangun jalan tol sepanjang 1060 km dalam 5 tahun dan 3733 km dalam 10 tahun….
Kita mencoba membahas dari salah satu segi saja, yaitu pembangunan jalan tol dan kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan Negara.
Indonesia mulai membangun jalan tol sekitar tahun 1973, pada saat itu GDP perkapita Indonesia adalah $ 131, dibawah China yaitu $ 155, setelah 5 tahun pembangunan jalan tol, pendapatan perkapita kita meningkat menjadi $366 melewati china yang bertahan di angka $155, dan tahun 1988 saat China mulai membangun jalan Tol GDP perkapita Indonesia $673, masih diatas China yang hanya $371
https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Tol_Jagorawi
Namun pembangunan jalan tol tersebut berjalan sangat lambat, sementara Negara Asia lainnya memacu pembangunan jalan tol terebut. China yang memulai pembangunan jalan tol tahun 1988, atau 15 tahun lebih lambat dari Indonesia, pada tahun 2014, telah memiliki jalan tol sekitar 104.500 Km atau sekitar 4.000 KM/ tahun, bandingkan dengan Indonesia, pada tahun 2014 hanya memiliki 918 KM atau hanya 22 KM/tahun. Demikian juga GDP perkapita China tahun 2014 mencapai $7.702, dua kali lipat dari Indonesia yang hanya sekitar $3.534. https://countryeconomy.com/gdp/China?year=2014
Tahun 1988, GDP China hanya 411,923B$, Indonesia 107,279B$, namun tahun 2014 GDP China mengalami lompatan yang sangat jauh mencapai 10.482,37B$ atau bertambah 25 kali lipat, sedangkan Indonesia menjadi 890,81B$ atau hanya bertambah 8 kali lipat. https://countryeconomy.com/gdp/China?year=2014
Sedangkan pada tahun 2017 ini, panjang jalan tol di China menembus angka 131.000 KM atau sekitar 4.517 KM/ tahun, sedangkan Indonesia hanya bertambah sebanyak 567,9 k/ thn atau 189,3 KM menjadi totalnya sekitar 1.485,9KM.
Sedangkan GDP China tahun 1988 adalah 411,923B$, tahun 2016 menjadi 11.232,108B$, meningkat 27 kali lipat. Indonesia tahun 1988 adalah 107,279B$, tahun 2016 menjadi 932,448 atau meningkat 8,7 kali lipat.
Itu baru dari satu sisi, banyak lagi ketertinggalan kita , misal jalur kereta api cepat atau disebut dengan High Speed Train, sejak dimulai tahun 2007, atau dalam 10 tahun panjangnya mencapai 22.000 Km atau sepanjang 2,200 KM/ tahun. Salah satu kereta cepat China, merupakan kereta tercepat di dunia yang kecepatannya mencapai 487,3 KM/ jam.
https://en.wikipedia.org/wiki/China_Railway_High-speed
Sekarang kita lihat pengaruhnya pada kemajuan ekonomi dan tentunya akan berkorelasi langsung dengan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Saat dimulainya pembangunan jalan tol di China tahun 1988, GDP Perkapita China adalah $309, sedangkan Indonesia di tahun yang sama adalah $673 atau sekitar 2 kali lipat dibanding China.
Setelah memulai pembangunan jalan tol tahun 1988, atau tepatnya mulainya pembangunan besar besaran infrastruktur di China, mereka terus membangun, memang pada awal awalya perekonomian China berjalan sangat lambat, namun saat krisis ekonomi dunia tahun 1998, china tidak terpengaruh besar, dan pendapatan perkapita saat itu adalah sekitar $828, sedangkan Indonesia anjlok menjadi separohnya menjadi hanya $573.
Dua puluh tahun kemudian tepatnya tahun 2008, GDP Perkapita sudah mencapai $3.467 atau sudah meningkat 1100% atau 11 kali lipat, bandingkan dengan Indonesia yang $622 menjadi 2.418 atau hanya 300% atau 3 kali lipat.
Kalau kita bandingkan juga dengan perkembangan jalan tol tahun 2008, Indonesia hanya memiliki jalan sekitar 598 KM, kalah jauh dibanding China yang sudah mencapai 54.000 km, atau 90 kali lebih banyak dari Indonesia.
Tahun 1988, GDP China hanya 411,923B$, Indonesia 107,279B$, maka tahun 2014 GDP China menjadi 10.482,37B$ atau bertambah 25 kali lipat, sedangkan Indonesia menjadi 890,81B$ atau hanya bertambah 8 kali lipat.
Sedangkan pada tahun 2017 ini, panjang jalan tol di China menembus angka 131.000 KM atau sekitar 4.517 KM/ tahun, sedangkan Indonesia hanya bertambah sebanyak 567,9 k/ thn atau 189,3 KM menjadi totalnya sekitar 1.485,9KM.
Sedangkan GDP China tahun 1988 adalah 411,923B$, tahun 2016 menjadi 11.232,108B$, meningkat 27 kali lipat. Indonesia tahun 1988 adalah 107,279B$, tahun 2016 menjadi 932,448 atau meningkat 8,7 kali lipat.
https://www.rappler.com/indonesia/berita/185764-3-tahun-jokowi-jk-5-pencapaian-sektor-infrastruktur
Jadi sangatlah tepat kebijakan Pemerintahan Jokowi-JK saat ini yang memfokuskan pembagunan infrastruktur besar-besaran, hasilnya tentu saja tidak kita lihat sekarang seperti membalik telapak tangan, tapi tentunya butuh waktu, tapi pada saatnya nanti kita akan merasakan akselerasi pertumbuhan ekonomi seperti yang dilakukan China dan banyak Negara berkembang-maju lainnya saat ini.
Lubuk Basung, 29 Oktober 2017
Saya pernah ngomong dan diskusi #hangat serta #ulet dahulu tentang makna Istiqamah, yaitu konsisten dalam jalan kebaikan dan hubungannya dengan janji janji pemimpin negeri ini 😁😀
Nah dalam praktek sehari hari hal ini tidak menjadi suatu yang kaku, dan dikaitkan dengan janji…
1. Ada janji yg belum terlaksana karena masih butuh waktu untuk persiapan pelaksanaannya…. tidak langsung dituduh #ingkarjanji
2. Ada janji yg sedang dilaksankan, tapi hasilnya belum maksimal, tapi hasilnya tidak sesuai dengan rencana dan harapan, bukan berarti #ingkarjanji
3. Ada janji yg harus diganti, karena ada hal yg lebih penting atau yg lebih besar manfaatnya… bukan berarti #ingkarjanji
4. Ada janji yang tidak bisa dilaksanakan, harus dialihkan pada hal lain, dengan arti kata ada force major yg mengakibatkan janji tersebut tidak bisa terlaksana…..bukan berarti #ingkarjanji
Nah demikian juga dengan sikap para pemimpin negeri ini, asalkan untuk #jalankebaiksn banyak cara yg bisa dilakukan alias #dinamis seperti kata pepatah “tidak satu jalan ke Roma”.
Kalau anda berjanji untuk membelikan anak anda sepeda, namun uangnya masih diperlukan untuk membeli beras bukan berarti anda #ingkarjanji….
Saya kira begitu….🤗😍😎😋😊😉
JOKOWI MEMBANGUN
20 Oktober 2017 nanti, tepat 3 tahun masa pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Banyak sekali pencapaian menonjol setidaknya di tiga bidang utama, yakni percepatan pembangunan infrastruktur, pembangunan manusia, dan kebijakan deregulasi ekonomi.
Hasil “kerja, kerja, kerja” pemerintahan Jokowi disambut suka cita rakyat. Terbukti Organization for Economic Cooperation and Development mencatat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah Indonesia pada 2016 sebesar 80 persen, capaian itu melonjak pesat. http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40667740
Kepercayaan dan kepuasan masyarakat ini bukan karena Jokowi sering membagikan sepeda seperti pernyataan Politikus PKS Nasir Djamil. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20171006213040-32-246755/pks-nilai-rakyat-puas-pada-jokowi-karena-sering-beri-sepeda/
Berdasarkan laporan Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, dalam percepatan pembangunan infrastruktur yang paling menonjol adalah pembangunan berbagai ruas jalan di berbagai wilayah di seluruh Tanah Air.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menjelaskan dari total panjang tol baru ini terdiri dari 174 kilometer yang beroperasi pada 2016 serta 65 kilometer pada tahun ini atau total 239 KM. Data Kementerian PUPR beberapa jalan tol yang beroperasi pada tahun ini di antaranya adalah tol Gempol – Pasuruan Seksi I Paket A2 sepanjang 7,1 kilometer hingga Kertosono – Mojokerto sepanjang 19,9 kilometer, diproyeksikan hingga akhir tahun 2017 mencapai 568 kilometer. http://katadata.co.id/berita/2017/09/29/3-tahun-pemerintahan-jokowi-240-kilometer-jalan-tol-baru-beroperasi Capaian pembangunan jalan bebas hambatan itu jauh melampaui pembangunan jalan tol rezim Soeharto yang “hanya” 490 kilometer dalam waktu 20 tahun.
Demi mendukung konektivitas wilayah darat itu Presiden Jokowi menargetkan dalam 5 tahun pemerintahannya membangun 1.260 kilometer jalan tol. Jalan sepanjang itu dibangun demi kemudahan transportasi seluruh lapisan masyarakat dalam roda perekonomian yang pada akhirnya meningkatkan taraf hidup seluruh rakyat Indonesia.
Pemerintahan Jokowi juga menggalakkan pemerataan pembangunan di wilayah pedalaman, perbatasan, dan pingggiran Indonesia. Pembangunan Jalan Trans Papua, sepanjang Sorong hingga Merauke, kini lebih masif dikerjakan. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kini Trans Papua telah terhubung sepanjang 3.851,93 kilometer dari total target sepanjang 4.330,07 kilometer. https://www.kaskus.co.id/thread/588db27660e24b8d4b8b456f/jalan-trans-papua-telah-tersambung-3851-kilometer/
Pada Hari Clubfoot (Kaki Pengkor) Dunia, tanggal 3 Juni 2017, Global Clubfoot Initiative telah meluncurkan strategi yang berani dengan visi, di mana setiap anak yang lahir di dunia dengan kaki pengkor dapat berjalan dan bebas dari kecacatan.
Setiap tahunya sekitar 150.000 – 200.000 anak di dunia dilahirkan dengan kaki pengkor, dimana salah satu atau kedua kakinya terputar dan membengkok kebawah.
Bayi usia 6 bulan dengan Kaki Pengkor bilateral
Kaki Pengkor ini dapat diobati secara murah dan efektif dengan metoda Ponseti. Atlit kelas dunia seperti Mia Hamm, seorang pemain sepak bola wanita terkenal Amerika dan Kristi Yamaguchi, juara skateboard Amerika dan 2 kali juara Oliampiad musim dingin dapat melanjutkan karirnya yang luar biasa berkat mendapat perawatan Kaki Pengkor yang efektif di usia muda.
Mia Ham Kristi Yamaguchi
Run Free 2030, adalah Strategi Global untuk Mengakhiri Cacat Kaki Pengkor pada anak, dengan penuh ambisi untuk memastikan bahwa pada tahun 2030 setidaknya 70% anak-anak yang lahir dengan kaki pengkor di negara berpenghasilan rendah dan menengah harus mendapat akses pengobatan.
Saat ini, kurang dari 15% anak-anak di negara-negara ini yang mendapat akses pengobatan dan akan terhindar kecacatan seumur hidup. Anak-anak menderita kaki pengkor yang tidak mendapat perawatan langsung, seumur hidupnya akan merasakan kesakitan, keterbatasan dalam bergerak, dan berkurangnya kesempatan dalam mendapatkan pedidikan, pekerjaan, dan hubungan antar manusia, dan yang paling penting juga adalah gangguan terhadap perkembangan psikologis anak tersebut. Dimana seharusnya hal ini bisa dicegah dan tidak boleh terjadi.
Neglected Clufoot
Global Clubfoot Strategy, menetapkan sebuah pendekatan komprehensif untuk mengatasi masalah Kaki Pengkor dalam skala global melalui pengembangan dan dukungan program nasional penanganan Kaki Pengkor dengan menggunakan tehnik Ponseti yang telah terbukti sangat efektif dalam pengobatan Kaki Pengkor pada anak.
Dengan total investasi sebesar $ 160 juta, akan memungkinkan untuk mengobati lebih dari 1,2 juta anak-anak di dunia, menghasilkan $ 154 juta tambahan pendapatan seumur hidup dan menciptakan kapasitas untuk setiap negara untuk mengelola penganganan Kaki Pengkor secara terus menerus sampai pada tahun 2030.
Dengan kegiatan kedepannya sampai pada tahun 2030, Global Clubfoot Strategy menyelaraskan kegiatannya dengan World Health Organisation Rehabilitation 2030 Call to Action, the Lancet Commission on Global Surgery 2030 dan the UN Sustainable Development Goals 2030.
Menurut Chris Lavy, Penasihat Senior untuk CURE dan Ketua Global Clubfoot Initiative dan Profesor Bedah Ortopedi dan Tropis di Universitas Oxford, mengatakan “Kita tidak tahu bagaimana mencegah kaki pengkor, tapi kita tahu bagaimana cara mengobatinya – dan saat ini hanya dengan biaya rata rata kurang dari$400 (Rp 5,000,000) untuk setiap anak, salah satu masaalah kaki pengkor yang tidak diobati bisa diselesaikan. Dengan biaya yang kurang dari $400, kecacatan dan nestapa seperti bocah diatas bisa dihindari, Sehingga wajah ini kembali bisa berseri dan bebas dari kecacatan yang dapat menghantuinya seumur hidupnya.
Aisyah, anak perempuan 10 tahun, dengan Neglected Clubfoot (Kaki Pengkor terlantar), setelah pengobatan dengan metoda Ponseti
Saat ini ada lebih dari satu juta anak-anak hidup dengan kaki pengkor yang tidak diobati dan jumlah tersebut akan terus bertambah. Kita punya solusinya dan itulah sebabnya diluncurkan strategi berani ini yaitu “RUN FREE 2030” dengan sebuah ambisi untuk mengakhiri kecacatan Kaki Pengkor ini. Berdasarkan bukti dan pembelajaran dari satu dekade terakhir, cetak biru ini melibatkan kerja sama dengan mitra lokal dan Kementerian Kesehatan untuk mengembangkan dan mendukung program Nasional Kaki Pengkor ini di 105 negara berpenghasilan rendah dan menengah selama 14 tahun ke depan. Kami mengundang anda untuk bergabung untuk mewujudkan visi kita ini menjadi kenyataan. ”
Anda dapat menyumbang untuk mendukung Global Clubfoot Strategy ini dengan mengunjungi halaman penggalangan dananya di http://globalclubfoot.com/runfree2030/, atau dapat menghubungi secara langsung untuk berdiskusi bagaimana caranyan anda dapat berpartisipasi dalam visi di mana setiap anak yang lahir di dunia dengan kaki pengkor dapat berjalan dan bebas dari kecacatan.